Sabtu, 25 Januari 2014

Bagaikan Mimpi dan Kenyataan
Senyum Pak Dino Di Hadapan Ku

Sumatera Selatan adalah Provinsi terbesar nomor 2 di pulau sumatera, tapi bukan hal itu yang akan saya bahas di blog ini tapi di provinsi yang besar ini saya berada dan di beri kesempatan yang bagi saya moment terbaik dalam hidup ini, tahun 2014 belum genap satu bulan, tahun 2013 juga belum lama berlalu tapi rasanya hari ini pada pergantian hari di tanggal 25 dan 26 Januari 2014 saya belum bisa tidur karna rasanya takut kehilangan moment yang beberapa jam lalu saya jalani untuk di abadikan dalam tulisan ini.
Ya mungkin moment yang saya bilang “The Best Moment” ini tepat jatuh pada tanggal 25 Januari 2014, hari dimana saya bisa bertemu dengan sosok orang yang dari duluh saya kagumi. Ya Pak Dino Patti Djalal beliau adalah orang yang sangat menginspirasi saya, mungkin alasan konkritnya karna saya ingin sekali memijakan kaki ke America walau hanya se Hari mengapa demikian karna saya ingin melihat bagimana masyarakat America hidup dalam keseharianya, saya ingin mempelajari bagimana keseharian mereka. Dan seorang sosok yang menginspirasi mimpi saya untuk tidak mungkin berkata saya tak bisa mewujudkan mimpi saya sesuai buku beliau "Harus Bisa" adalah Pak Dino, Walaupun beliau seorang anak diplomat Indonesia ternama Bpk. Hasyim Djalal yang berasal dari Apek Angek , Agam Sumatera Barat. Tapi dengan terkenalnya orang tua pak dino tidak membuat beliau memiliki kehidupan yang lurus dan halus. Saya baca di salah satu buku “Life Stories” Resep Sukses Dan Etos Hidup Diaspora Indonesia Di Negeri Orang, dan hal inilah yang membuat saya berfikir jangan katakana tidak jika belum mencoba dan berusaha. Dengan mimpi yang besar akan memiliki kesempatan yang besar juga.
                Sosok pak Dino yang tegas dan berwibawa membuat saya kagum dengan beliau dan pak dino menurut saya adalah pejuang di era modern mengapa demikian kalau pejuang terdahulu adalah perebut kemerdekaan dengan tumpah darahnya, dan perjuang sekarang adalah mengharumkan dan mengangkat nama Indonesia di mata dunia dengan jiwa Nasionalisme nya, jadi inilah yang melatar belakangi saya sangat mengagumi pak Dino.
                Januari adalah bulan yang bagi saya kado terindah yang tuhan berikan lewat perantara Bang. Marison beliau menelpon saya bahwa pak Dino akan ke Palembang dan beliau memperkenalkan saya dengan mbak. Fika dan Kak Irfan karna mereka ada di Palembang sebagai tim pak Dino. Ketika malam itu saya berfikir ini hanya suatu PHP (Power Hope) atau beneranya, sempat hati ini sedikit ragu dan bingun, saya berdoa Ya Allah jika ini jalan terbaik dan benar engkau ridho ii saya bertemu pak Dino lancarkanlah tapi jika engkau belum mengizinkan saya bertemu beliau tolong kasih kesempatan (dengan cara sedikit maksa) kemudian mbak Fina menelpon dan member tahukan bahwa bisa gak ketemu beliau di Aryaduta Palembang sayapun menjawab “Okey”. Dan ke Esokan harinya setelah paginya saya kuliah saya langsung ke Aryaduta dengan modal Nekat dan Niat saya masuk dan duduk di “Lobby RooM” dan sayapun sms mbak fika dan dia jawab okay tungguh ya saya ke sana.
                Lumayan lama juga siee. Sempat terfikir mbak ini masih di Jakarta atau udah di Palembang karna jujur saya di Lobby room sudah 12 kali ganti posisi duduk dan 4 kali ganti kursi (lelucuan) dan tak lama kemudian mbak fika dan teman-temanya turun dan melihat mereka dengan senyum dan ekspresi wajah yang menggambarkan bahwa dia menerima saya dan saya merasa mulai akrab sama mereka walau kami belum kenal 1x24 jam. Tapi saya sudah merasa nyaman bersama mereka karna jika udah lewat 1x24 jam mungkinkami harus lapor rt/rw setempat.
Kemudian bercerita sedikit banyak dengan mbak fika dan teman-teman kemudian mereka memeberikan saya berita yang lagi-lagi membuat saya tersenyum. Mereka mengajak saya ikut “Gath” sama pak Dino dan ibu di Aryaduta jam 3 sore nanti. Sayapun langsung menjawab dengan kata Iya. Saya fikir ini moment emas karna bakalan gak terlalu ramai kalau mau foto bareng, kemudian saya mempersiapkan untuk gath jam 03 sore nanti, sayapun sebenarnya udah dari jam 2.30 ada disana dan saya diminta mbak fika untuk hubungi kak irfan di lobby room saya bertemu kak irvan dan adek dari kayuagung namanya Alamsyah seorang anak kelas 2 SMA yang ngeFans Habis dengan pak Dino ya satu level lah sama saya. Kamipun bercerita selagi menunggu pak Dino tak lama kemudian pak dino sampai ke lobby room dan kami kumpul di resto Chinese di lantai dasar. Disana ada juga teman-teman PPI Purna Paskibra Indonesia Sumatera Selatan, BGP Bujang gadis Palembang, dan dari media cetak dan elektronik.
Sayapun duduk di samping bapak dan ibu dan hal yang membuat saya tersenyum kaku ketika beliau membuka gath dengan langsung menanyakan “keluhan, Kebudayaan, pemerintahan, dan semuanya tentang sumatera selatan” dan beliau tidak menceritakan dirinya dan tujuanya terlebih dahulu. Hal inilah yang membuat saya kagum pada beliau dan dia mau mencari lokasi banjir di sumsel dan akan kesana dan menyakan bantuan apa yang sangat diperlukan mereka. Bapak dan ibu menyapa dan mengajak cerita teman-teman yang jumlahnya gak terlalu banyak sie. Sambil menikmati minuman dan makanan.
Jam menunjukan waktu 04.30 dan waktunya bapak persiapan ikut konvensi Capres kamipun juga bersiap-siap ke Pscc dan menyaksikan Visi dan Misi serta debat Nasional calon Presiden. Saya dan teman-teman relawan Dino membuat yel…yell… untuk membuat pak Dino bersemangat.
Nasionalisme……………………..Unggul….
Nasionalisme…………………..Unggul……
Power make up……….jossss
Pak dino……………………..josssss
Sekali lagi……………………….jossssssssssssss
Berkali-kali ……………………………………..jossssssssss…………jossssssssss……..josssssssssss.
Dengan gaya tangan meninju yang mencirikan salam relawan dino kami menggemparkan PSCC sejenak dengan saya yang diminta untuk memimpin di depan panggung megah itu. Awalnya dak…dikk…dukkk tapi saya fikir kapan lagi saya membuktikan dan memberikan yang terbaik dengan orang yang saya kagumi kalau bukan sekarang, dengan melangka dan berdoa pasti sayapun kepanggung untuk memimpin yel-yel….. alhasil sangat semangat sekali relawan pak Dino sumatera Selatan.
                Dari semua moment di tanggal 25 ini yang yang membuat saya tak akan terlupakan saat saya dirangkul oleh beliau dan rasanya ini kali pertama daya mendapatkan spirit dari seseorang yang saya kagumi. Dan malam itu saya 3 kali di rangkul beliau dengan senyum dan tatapan mata beliau sehingga membuat saya merasa senang bisa membuat bapak Dino tersenyum.
                Dan karena sudah pukul 02.00 malam mungkin saya tidur duluh karna saya besok di ajak mbak Fika dan kak Irfan ketemu pak dino lagi.

Samapai jumpa ……..

Dokumentasi
saya, pak dino dan ibu, Alamsyah


Buku Nasionalisme Unggul yang pak.Dino tanda tangani
dan saya juga sie
si calon penerus


Buat Yel-yel duluh lah...........

Foto bersama pak.Dino dan ibu
Teman-teman dari PPI sumsel
Dan Bujang Gadis Palembang
Saat gath bersama di aryaduta Palembang

sekian dan tunggu tulisan berikutnya.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar