Kamis, 30 Oktober 2014

My Trip in Malaysia, Kuala Lumpur























Bangka Island
Jumat, 24 Oktober 2014 merupakan hari yang sedikit berkesan untuk saya dan ke 3 teman saya, dimana saya melakukan perjalanan “Trip” selanjutnya ke Pulau bangka / Bangka Island, kali ini trip saya di temani oleh 3 orang teman saya, yaitu Wayan Rendi, Dartha, dan Robertus Riki, dimana mereka bertiga adalah teman kampus dan satu kelas dengan saya.
                Perjalanan di mulai setelah kami mengikuti proses perkuliahan di hari jumat, dan kebetulan hari sabtu tanggal merah karna bertepatan dengan tahun baru islam sehingga kami memutuskan untuk melakukan perjalanan ke salah satu tempat yang memiliki keindahan pantainya yang sangat terkenal di Indonesia.
                Kami memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor dan menyebrangkan kenderaan kami dengan kapal Ferry di pelabuhan tj. Siapi-api kabupaten banyuasin, sepanjang perjalanan dari palembang ke pelabuhan banyuasin sangat memprihatinkan, jalanan yang rusak, debu yang banyak menambah daftar trauma mau mengulangi perjalanan ini dengan mengendarai sepeda motor karna perjalanan ini adalah perjalanan teraneh dan terekstrim yang pernah saya lakukan.
                Waktu tempuh dari palembang ke pelabuhan tj siapi-api kurang lebih 2 jam dengan mengendarai sepeda motor dan saya prediksi waktu akan lebih lama jika dengan mobil mengingat jalan yang sangat rusak. Sesampai di pelabuhan kami istirahat dan membeli tiket penyebrangan motor dan dua orang pengendaranya. Total untuk 1 motor dan 2 orang sebesar 150 ribu rupiah dan di tambah uang parkir motor di dalam kapal ferry jadi total 160rb. Sambil menunggu kapal kami tiba kami istirahat dan makan sore merangkap malam karna kapal yang kami naiki adalah kapal terakhir yang berangkat pukul 17.00 dan ternyata telat kami baru berangkat hampir pukul 18.00.
                Waktu keberangkatan kapan ferry adalah pukul 10. 12. 14. 16. Dan biasanya yang terakhir adalah pukul 05 sore, jarak tempuh pelabuhan tj.siapi-api dengan pelabuhan tj.kalian mentok kurang lebih 4 jam dan terbukti kami sampai di mentok bangka pukul 10 malam, selama di kapal kami menghabiskan waktu untuk menikmati angin laut yang dingin dan berfoto ria selama di kapal ferry.
                Sesampai di mentok kami antri turun dan kami memutuskan untuk menginap di pelabuhan terlebih dahulu mengingat kami belum tau jalan dan arah yang harus kami tempuh, dan ternyata tuhan sangat baik kepada kami. Kami dipertemukan dengan keluarga pak “dedi” #kalau gak salah. Beliau adlaah orang palembang yang merantau ke pulau bangka untuk mengais rezeki. Dan beliau sangat baik dengan kami dan mengizinkan kami untuk intirahat di samping rumah nya dan melanjutkan perjalan kami besok pagi.
                Sepanjang malam kami bercerita dengan pak dedy mualai dari object wisata di bangka samapai mistis dan keseharian yang ada di bangka. Rumah pak dedy tepat di depan pelabuhan beiau memiliki rumah makan dan warung tanya aja. Insya allah beliau siap membantu teman2 yang ingin backpackeran ke pulau bangka. Bilang aja orang palembang juga. Dan tau dengan bapak tersebut ketika baca blog dari teman saya yang pernah menginap di samping rumah bapak. Red.
                Pagi haripun tiba kami langsung bergegas pergi menginggalkan rumah pak dedy sebelumnya kami izin dan meminta petunjuk arah kepada pak dedy. Dan kami emlanjutkan perjalanan ke sungai liat yang konon katanya pantainya terkenal sanagat bagus sekali.
                Jarak tempuh mentok sungai liat kurang lebih 3 jam karna emang sangat jauh sekali menginat kalau dilihat dari petah jarak mereka dari ujung ke ujung petah. Itupun di tempuh dengan kecepatan yang sangat tinggi.
                Sesampai di sana kami langsung mecari pantai dan tujuan utama adalah pantai Parai, kemudian pantai matras dan mengingat pantai sangat sepi karna kondisi pagi hari. Kamipun cheack in hotel terlebih dahulu. Dan hotel yang kami tujuh adalah setia hotel mengingat harganya sesuai kantong dan lokasinya strategis.
                Biaya semalam hotel tersebug 300rb untuk ac dan 175 untuk kipas angin dan kami memutuskan untuk menyewa yang ber Ac. ( masak jauh2 dr palembang mau pkk kipas. Ehheeheheh)
                Setelah cheack in kami mandi dan tertidur sampai pukul 15,00 karena perut sudah lapar kami memutuskan keluar mencari makan dan lanjut jalan2, tempat makan yang kami cicipi adalah warung lamongan dan sangat enak sekali kami memesan cumi saus pedas dan jus buah naga,. Harganya cukup stabil di bandingkan ketika kami makan di tenda merah yang salah satu tempat wisata kuliner. Emang harga dan biaya hidup di bangka lebih mahal dari palembang bahkan kota2 lainya mengingat paskokan makanan mereka masih mengambil dari daerah lain.
                Setelah makan kami melanjutkan perjalanan ke tempat chines (entah apa namanya) yang pasti kere(entah apa namanya) yang pasti keren banyak patung dan pemandangannya sangat indah karna langsung menghadap kelaut. Setelah berfoto ria kami melanjutkan ke pantai tj. Pesona. Disini bayaran ketika masuk kuarang lebih 75rb untuk 2 motor 4 orang. Lumayanlah dan setarah dengan keindahan pantainya. Dan niatkami ingin melihat matahari, tapi ehhh mataharinya gak terbenam di pantai melainkan di hutan. Capek dehh brayen.hahahha
                Setelah sore kami langsung pulang ke hotel dan malamnya wisata kuliner dan cari2 sedikit oleh2 khas bangka….
Sekian cerita dari saya..
Terima kasih sudah membaca…

Salam shobat backpacker….???
di pantai Parai

 batu2an di pinggiran pantai

saat kami terdampar di pantai tj Pesona

di pelabuhan tj kalian mentok

cie..... F4. hahhahahah

@ budis area #gak tau nama tempatnya
@pusat oleh2.
@ ferry ship
exsis sejenak
@ferry ship
@parai
@parai
@parai
@warung lamongan
@gak tau namanya
@deket gambar yang di atas
@sama gantengnya ,hahah
@tj pesona
@tj Pesona
@setia Hotel
@ferry Ship
@sedang bobok hahah
@breakfast @lobby setia hotel
dan good bye.......!!

Jumat, 05 September 2014

SDN 10 Rambang Kelas Jauh Sugai Guci


Karna pendidikan adalah hak kita semua
SDN 10 Rambang Kelas Jauh
Desa Sungai Guci


Libur kuliah yang berkesan, itulah sepatah kalimat yang bisa  aku ceritakan dan  aku syukuri di akhir liburan ku kali ini, walau saya mendapat libur hanya berapa hari di karnakan saya sibuk mengurusi nilai yang saya ikuti perbaiki atau istilah keren nya adalah semester pendek (Memalukan) hahahah, tapi libur satu minggu itu membuat saya banyak belajar, bukan hanya belajar tetapi mencoba menjadi pengajar juga.

        Waktu yang di butuhkan untuk persiapan sebenarnya tidak ada, berawal dari tengah malam yang membuat saya sulit tertidur dan saya terbangun dan melihat contac BBM. saya lihat teman saya mas Hanif bbm saya dan memberi tahukan bahwa dia sedang ada di Prabumulih dan akan pulang ke desa Air Guci.
        Sebelumnya saya dan mas hanif emang sudah merencanakan bahwa saya akan melihat dan ikut bersamanya di desa guci tempat di mana dia mendapatkan penempataan penugasan dari Indonesia mengajar.
        Sebelumnya saya  akan kenalkan siapa mas Hanif, Beliau adalah seorang Sarjana Muda jurusan Desain tetapi karna segudang prestasi yang dia miliki membuat dia berada di mana-mana dan sampailah dia di desa Guci, awal dari perkenalan saya dan beliau bukan perkenalan langsung melainkan hanya dari sosial media tetapi karna kami emang punya ikatan batin (ciak ille) dan ternyata kami sama-sama alumni dari FORUM INDONESIA MUDA, beliau FIM 11 Dan saya FIM 14, saya sempat kagum dengan beliau melihat segudang prestasi yang dia miliki, selain FIM dia juga banyak mengikuti kegiatan event nasional dan internasional serta aktif di berbagai kegiatan sosial  dan menjadi  volunteer di mana-mana. (sebenarnya banyak cerita antara kami tapi mungkin blog ini akan sangat penuh jika isinya hanya kami berdua)
        Lanjut cerita, setelah saya melihat kontak bbm dan mengetahui bahwa mas hanif akan pulang ke desa sungai guci untuk kembali beraktifitas seperti biasanya menjadi seorang pengar muda di pelosok belahan sumatera selatan.
        Saya meyakinkan diri untuk ikut beliau melihat dan merasakan apa yang beliau rasakan di sana, dan pagi harinya kami langsung eksekusi menuju desa Guci yang tempatnya sangat Jauh Versi saya dan dekat versi mas Hanif. Setelah lama di perjalanan dan  bahkan setengah perjalanan, pinggang dan bokong saya terasa panas dan kram karena lokasi yang kami tujuh sangatkah ekstreem dan memprihatinkan. Jalanan yang masih tanah merah jika hujan pasti lumpur sangat dalam dan jika kemarau debu banyak dan jalan yang tidak beraturan.
        Setelah sekian lama, kami samapai kedesa guci saya dan mas hanif langsung kerumah yang mas hanif tinggali, keluarga mas afriansyah tepatnya, di sana semua warga tampak ramah dan selalu tersenyum jika kita lewat dan bahkan kita bisa jadi artis di panggil oleh anak-anak di sana jika ada pendatang baru kesana.
        Sedikit saya ceritakan lokasi desa guci, di desa itu masih sangat kurangnya sarana dan prasarana baik dari segi jalan atau akses bahkan tenaga kesehatan dan di daerah tersebut belum di masuki listrik dan masyarakatnya masih menggunakan sungai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
        Setelah bersiap-siap kamipun langsung menuju ke sekolahan dimana mas hanif mengajar, kami menuju sana cukup dengan jalan kaki,kami lihat anak-anak mulai mau pulang ke rumah dikarnakan hari jumat dan pulang lebih awal karna melihat mas hanif mau ke sekolah dan mas hanif katakan kepada anak-anak “pulang lagi ke sekolah bapak ada hadiah” merekapun dengan gembiranya pulang ke sekolah lagi sambil  memegang tangan mas hanif  bergandengan tangan menuju ke sekelah. ,mereka masih malu dengan saya, dan setelah mas hanif bilang. Ayo gandeng juga pak ricky nya. Baru mereka langsung menggandeng saya dan kami berjalan menuju ke sekolah sambil bergandeng tangan.dengan semangatnya saya dan adik-adik menuju ke sekolah, dengan modal pelajaran PDK (pendidikan) yang telah saya peroleh dan bekal pelatihan yang pernah saya ikuti yaitu event YERS (Yount Educator) saya ingin mencoba dan merasakan mengajar dan bermain bersama adek-adek di sana. dan sekaligus berlatih untuk menjadi seorang dosen yang emang cita-cita ku. (red Curhat)
        Sekolah yang saya ceritakan bukanlah seperti sekolahan yang kita bayangkan, sekolahan itu hanya satu buah gedung yang sudah kusam dan di dalamnya kumpul semua anak-anak baik kelas 1 samapai 5 karna untuk kelas 6 sekolahnya akan pinda ke sekolah pusat, karna sekolah itu hanya kelas jauh dan rata-rata mereka yang bersekolah di sana karna turut orang tua yang menyadap  balam di tengah hutan dan mereka tidak ada akses jalan menuju ke sekolah sehingga di buat sekolah jauh yang kondisinya sangat memprihatinkan, satu ruangan kecil itu yang layaknya di jadikan satu buah kelas ternyata berlawanan arah, di sana satu kelas itu dijadikan sebuah sekolah di alhamdullillah baru-baru ini dapet bantuan triplek untuk membuat sekat-sekat untuk membedakan kelas mereka, tetapi tidak bisa di bedakan 1 samapai 5. Hanya saja di bagi kelas 1 dan 2 dalam satu sekat, kelas 3 sendirian, dan kelas 4 dan 5 satu sekat lagi.
        Murit di sana tidaklah banyak, saya lupa jumlah pastinya yang pasti satu kelas tidak lebih dari 15 orang, dan ada yang  kelas hanya di isi oleh 5 atau 9 orang, seperti bukan sekolah tapi seperti privat.
        Bukan hanya gedung yang memprihatinkan buku sebagai sumber ilmupun tidak ada untuk guru di sana selalu update untuk mencari sumbel buku yang bisa di lihat dari internet (BSE Buku Sekolah Elektronik) sehingga kurikulum mereka tidak ketinggalan, tetapi satu hal yang saya bangga dengan mas hanif, beliau mengemas pendidikan di sana sangatlah  menyenangkan, dan saya sebut kurikulum berbasis keceriaan bukan kurikulum, berbasis kompetensi atau KTSP. Di sana setiap murit akan di beri stempel sebagai indikator keberhasilan, jadi bukan dengan nilai yang bisa membuat mereka saling iri-irian. Jadi dengan adanya stempel itu mereka lebih giat kesekolah mengerjakan tugas dan membuat apa yang di suruh oleh gurunya.
        Dan saya akan menceritakan seorang teman saya yang sebelumnya awal pertemuan kami di palembang, Mas Efriansyah atau di kenal Pak. Ef beliau adalah seorang pengajar tangguh dan putra asli sungai guci yang telah mengabdikan diri menjadi seorang pengajar di sana, dengan semangat beliau mengajar di sana walaupun kondisi di sana yang memprihatinkan dan tidak adanya jaminan hidup menjadi pengajar di sana tidak mengurangi niat beliau untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
        Dan ada satu lagi guru disana beliau sudah tua tapi semangat dan kekuatan haus akan pengabdian membuat beliau mengabdikan diri hingga 17 tahun mengajar di sana, walau beliau sudah tua tapi semangatnya seperti uaish 17 th (heheheh)
        Disana hanya ada 3 guru saja dan jauh dari sekolah induk yang memiliki fasilitas lengkat dan guru PNS yang sangat profesional (Redddd).
        Jauhnya lokasi dan  susahnya akses kesana membuat orang berubah fikiran untuk mengajar di sana bahkan mengabdi dalam waktu yang lama.
Dokumentasi kegiatan di 
SDN 10 Rambang Kelas Jauh

moment saat memjelaskan sedikit materi tentang kesehatan gigi dan mulut

memberikan pertanyaan kepada adik-adik
Ruang Kelas Belajar
kelas III
foto bersama anak-anak sang juara event 17 Agustus
foto bersama para pengajar SDN 10 Rambang Kelas Jauh
saya, Mas Hanif, Mas Efri dan satu lagi lupa namanya "garut kepala
Foto bersama di ruang kelas
Eksis sekali lagi
Pendidikan berbasis keceriaan
Belajar di tenag hutan jauh lebih menyenangkan
Belajar di tengah hutan dengan semangat di tengah kota "ini luar biasa
berhubung 2 minggu yang lalu saya ke Malaysia " karna kamu berani dapet uang ringgit

Senyum perubahan
Saya, mas Hanif dan kita semua

semangattttttttt...................

Senyum Seorang Guru dan muritnya
Pak Efriansyah

Senyum Sang PM (Pengajar Muda)
Mas Hanif dan muritnya

Senyum pelopor pendidikan
seorang guru yang berkarya dan mengabdikan dirinya 17 tahun

Kita semua


Panggil saya kakak, bukan Bapak...

Serasa Artis

Satu Ringgit

Semangat kamu...
kamu pasti berhasil
adekkk...


ayoo....

teput tangan buat kita semua

berkaya dan terus berkarya

tetap semangat

sekian dan terima kasih.
(0_0)


Ini cerita saya, mana cerita mu. -_-


Dan saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada
Adik-adik SDN 10 Rambang Kelas jauh
kakak udah baca surat dan kartu ucapan kalian