Rabu, 24 Juli 2013

Teori Filosofi Keperawatan Jean Watson

TEORI FILOSOFI KEPERAWATANJEAN WATSONA. 

Dasar Pemikiran

1. Filosofi / KeyakinanKeperawatan menurut Jean Watson adalah“….Human science of person and human health-illness experiences that are mediated by professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are transaction..”Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the heart of nursing”. Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area:1. Pengkajian terhadap kondisi manusia2. Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit. 3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya 4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship 5. Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan. Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self.  Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Dari beberapa konsep sehat sakit di atas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang  untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis. Fokus keperawatan ditujukan pada promosi kesehatan dan penyembuhan penyakit dan dibangun dari sepuluh factor carativ, yang meliputi :a. Pembentukan sistem humanistic dan altruistic.Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic dalam diri seseorang dapat dinilai pada usia dini. Dimana nilai-nilai ini didapatkan dari orang tua. Sistem nilai humanistic altruiistic ditingkatkan melalui pengalaman hidup seseorang, proses pembelajar dan paparan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.b. Penanaman (melalui pendidikan) faith-HopeMerupakan hal yang sangat penting dalam caratif dan curatif. Perawat perlu selalu memiliki positif thingking sehingga dapat menularkan kepada klien yang akan membantu meningkatkan kesembuhan dan kesejahteraan klien.c. Pengembangan sensisitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain,karena pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa.d. Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a helping trust relationship)Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan yang memfasilitasi untuk penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini, kejujuran, empati, kehangatan dan komunikasi efektif.e. Meningkatkan dan saling menerima pengungkapan ekspresi perasaan, baik ekpresi perasaan positif maupun negatif.f. Menggunakan metode ilmiah dan menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan,g. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat interpersonal.h. Menciptakan lingkungan yang mendukung, melindungi dan meningkatkan atau memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural dan lingkungan spiritual.i. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan antusias (kebutuhan-kebutuhan survival, fungsional, integratif dan grup)j. Mengembangkan kekuatan faktor excistensial phenomenologicDalam praktek keperawatan “caring” ditujukan untuk perawatan kesehatan yang holistik dalam meningkatkan kontrol, pengetahuan dan promosi kesehatan.2. Asumsi dasarAsumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja dalam pengembangan teori; yaitu:a. Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonalb. Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia.c. Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.d. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa depannya.e. Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan memberikan keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.f. Caring bersifat healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit, dimana caring melengkapi curing.g. Caring merupakan inti dari keperawatan. B. Komponen ModelNilai-nilai yang mendasari konsep caring menurut Jean Watson meliputi:1. Konsep tentang manusiaManusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu)Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai.2. Konsep tentang kesehatanKesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.3. Konsep tentang lingkunganBerdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu. 4. Konsep tentang keperawatanKeperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Teori keperawatan Menurut Jean WatsonPosted on 18 Maret 2011 by andanersMANUSIA sebagai FOKUS SENTRAL Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetia, humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human care is the heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area-area : 1. Pengkajian terhadap kondisi manusia 2. Eksplikasi dari pengalaman manusia dengan, dan responnya terhadap berbagai kondisi sehat-sakit 3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya 4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship 5. Studi tentang sistem untuk bagaimana human care mesti diwujudkan Dalam eksplikasi sains tentang human care pencarian harus termasuk beragam metoda untuk memperoleh pemahaman utuh dari human phenomena. Pencarian ini harus memfasilitasi integrasi pengetahuan dari biomedical,perilaku,sosiokultural, seni dan humaniora untuk menemukan pengetahuan keperawatan baru. Melalui strategi integrasi dan analisis, dunia objektifitas dapat dihubungkan dengan dunia subjektif dari pengalaman manusia untuk mencapai linkage ini. Perspektif tentang human science memberi kesempatan bagi pemikir/peneliti keperawatan untuk melakukan telaah terhadap keilmuan keperawatan dan arahnya, guna meletakkan dasar-dasar subject matter serta tanggung jawab ilmiah dan sosialnya. Melalui perspektif ini, kajian terhadap makna,nilai etika tentang manusia, kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan. Dalam pandangan keperawatan manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self. Dalam konsep holism ini, manusia dilihat sebagai sosok yang utuh, …..the human is viewed as greater than, and different from, the sum of his or her parts …. (Watson,1985:14) yang bermakna bahwa keberadaan berbagai aspek dari diri seorang manusia, secara bersama-sama berfungsi dan berespon untuk mewujudkan keutuhannya. Karena keutuhan ini maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistem terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secara dinamis, berkesinambungan dan itu semua penting untuk perkembangan personalnya. Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma keperawatan merupakan fokus sentral pada saatnya memberi arah pada eksplorasi tentang human science , human responses (to health and illness) dan human care serta menuntun perawat untuk memahami dan memperlakukan manusia lain (klien) secara utuh, unik dan manusiawi.SEHAT/KESEHATAN • Watson (1985:48) menyatakan sehat sebagai unity and harmony within the mind,body and soul. Its also associated with the degree of congruence between the self as perceived and the self as experienced, Such a viewed of health focuses on the entire nature of the individual in his or her physical,social.esthetic and moral realms-instead of just certain aspects oh human behavior and physiology. Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata. Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemDari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain : • Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi. • Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi•. Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal. • Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis. • Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment). • Carative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.A.Carrative factor Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah: 1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik(Humanistic-Altruistic System Value ) 2. keyakinan dan harapan(Faith and Hope) 3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain(Sensitivity to self and others) 4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan secara manusiawi 5. Pengekspresian perasaan positif dan negative 6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving caring process) 7. Pembelajaran secara transpersonal(transpersonal teaching learning) 8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual. 9. Bantuan kepada kebutuhan manusia(Human needs assistance) 10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.Dari kesepuluh carrative factors diatas, Caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985) ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi disertai “warmth, kindness, compassion”. Watson kemudian memperkenalkan “clinical caritas process”(CCP),untuk menempatkan carative factor nya,yang berasal dari bahasa yunani “cherish”,yang berarti memberi cinta dan perhatian khusus.Jadi clinical caritas process adalah suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,dan cinta.Clinical caritas process,adalah sebagai berikut:v Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.v hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one-being-cared-for.v Budidaya nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba.v kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistk,sebagai bagian dari caring-healing-practice.v menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuh kesadaran dan keseluruhan,yang memperhatikan keindahan,kenyamanan,kehormatan dan kedamaian.v Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuan “menjadi dan berarti”(being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain. B. Transpersonal caring relationship Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakteriskkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada:v Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.v Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.v Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.v Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang lain.v Pendekatan ini menyoroti keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.v Istilah transpersonal berarti pergi keluar diri sendiri dan memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien.Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.C. CARING OCCATION/MOMENTv CARING OCCATION menurut Watson(1988, 1999) adalah kesempatan (mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan phenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human . Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang , sekarang atau masa yang akan . Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri Caring occation bisa menjadi tranpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari keduanya(perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan –kemampuan untuk berkembang. (Watson 1999 , pp. 116-117)Teori Konseptual JEAN WATSONDownload Askep Kapuk Online Update MAKALAH KEPERAWATAN tentang MODEL dan TEORI KONSEPTUAL KEPERAWATAN menurut JEAN WATSON Ucapan terimakasih yang tulus spesial aku tujukan kepada Ibu Sri Mintarsih, M.Kes, dosen AKPER PKU Muhammadiyah Surakarta yang telah membagikan ilmunya terutama kepadaku. Hanya Do'a tulus yang semoga dapat selalu menyertai dalam setiap langkah Ibu. BAB I. PENDAHULUAN Dengan mengucap Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena dengan nikmatnya, kita selalu dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun. Samoga Rahmat dan Hidayah selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalam dunia Perawatan, banyak sekali dikemukakan tentang teori-teori keperawatan antara lain yang dikemukakan oleh: Dorethea Orem, Sister Calista Roy, Virgina Handerson, Betty Neuman, Jean Watson, King, Peplau, Johnson, Martha E, Rogers, Mashlow dll, yang kesemuanya bertujuan untuk kemajuan dalam bidang keperawatan. Salah satu teori yang akan kita bahas adalah “Model dan Teori Konseptual Keperawatan” yang dikemukakan oleh Jean Watson.
Semoga dengan pembahasan Model dan Teori Konseptual ini, maka wacana kita akan bertambah luas, dan selanjutnya , kami akan sangat berterima kasih apabila nantinya ada kritik, saran dan masukan demi sempurnanya pembahasan ini. Penulis.  BAB II. MODEL dan TEORI KONSEPTUAL KEPERAWATAN menurut JEAN WATSON Filosofi Jean Watson, yang pada akhirnya tarkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan, serta pencegahan  terjadinya penyakit.
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian bantuan kepada Klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia. Proses perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia merespon terhadap orang lain, dan kekurangan serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan perhatian, serta empati pada klien dan keluarganya.
Asuhan perawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien dan keluarganya.
J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaraanya:
  1. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
  1. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
  1. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
  1. Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.


Skema Kebutuhan Dasar menurut J.Watson Description: J.Watson BAB III. KESIMPULAN Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusian adalah mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan. Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan spiritual. Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa. Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam  upaya meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. BAB IV. DAFTAR PUSTAKA
  1. Azis Alimul Hidayat, 2004 “Pengantar Konsep Dasar Keperawatan”, Salemba Medika
  1. Potter & Perry. 1999 “Fundamental Keperawatan”, Buku Kedokteran EGC, Jakarta
 keperawatan menurut jean watson TEORI KEPERAWATANMENURUT JEAN WATSON 
Add caption
 DISUSUN OLEH :             ETIK DWI R. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM BFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHJAKARTA2010  A.       PendahuluanKeperawatan sebagai pengetahuan manusia didasarkan pada pengertian bahwa pengetahuan manusia dan merawat manusia merupakan bidang utama dan menyatukan tujuan keperawatan.Sebagai pengetahuan manusia keperawatan berupaya menggabungkan pengetahuan berdasarkan pengalaman  dengan keindahan, kemanusiaan dan kesenian (Watson,1985). Dalam pandangan keperawatan manusia dilihat sebagai sosok yang utuh, (Watson,1985:14) bahwa keberadaan dari diri seorang manusia, secara bersama-sama berfungsi dan berespon untuk mewujudkan keutuhannya. Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma keperawatan memfokuskan tentang human science atau pengetahuan manusia, human responses to health and illness yaitu memperlakukan manusia untuk konsep sehat dan sakit serta human care atau merawat manusia serta menuntun perawat untuk memahami dan memperlakukan manusia lain secara utuh, unik dan manusiawi.B.       PembahasanJean Watson Merupakan Penggagas Teori Yang Banyak Mempengaruhi Pendekatan Keperawatan Dan Meletakkan Dasar Kemanusiaan Pada Keseluruhan Aspek Bidang Kajian Keperawatan. Pandangan teori ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan.
                       Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Watson mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan sehingga dalam upaya untuk mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, Keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit, penyembuhan kesehatan, fokus pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.1.        Paradigma Keperawatan Menurut Watsona. KeperawatanKeperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transakasi transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowledge, self-control, self-care, dan selfhealing.b. KlienKlien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidak harmonisan pikiran, jiwa, dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan selfdetermination.c. KesehatanKesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan orang lain dan antara diri denagn lingkungan.d. LingkunganLingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.·          Beberapa bagian dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut :1.           Asuahan keperawatan dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal yaitu antar manusia2.           Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor terapeutik yang menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.3.           Asuahan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.4.           Respon asuahan keperawatan tidak hanya menerima seseorang sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal – hal yang mungkin terjadi nantinya.5.           Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan perkembangan potensi dan memberi keleluasaan bagi seseorang untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.6.           Asuhan keperawatan lebih bersifat menyehatkan daripada mengobati.7.           Praktik asuhan merupakan pusat keperawatan.2.        Teori Human Caring  Watson menyatakan bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata.a.        Dari beberapa konsep diatas dapat dikemukakan beberapa prinsip konsep sehat dan sakit yaitu :·          Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang  dapat berkembang dan berubah tergantung dari hubungan antara faktor-faktor yang  mempengaruhi.·          Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi.·          Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap     lingkungan baik internal maupun eksternal.·          Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.·          Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh manusia karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu.·          Carative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam   perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat. b. Faktor Carative (asuhan) menurut Teori WatsonAdapun elemen – elemen dasar  yang terdapat dalam carative factor adalah : 1. Nilai-nilai kemanusiaan dan mengutamakan kepentingan orang lain2. Keyakinan dan harapan3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain4. Menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan secara  manusiawi.5. Pengekspresian perasaan positif dan negative                                                                                                     6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ                                                                7. Pembelajaran secara transpersonal                                                                                          8. Dukungan, perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual.      9. Bantuan kepada kebutuhan manusia.    10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.                Dari kesepuluh carrative factors diatas, merawat dalam  konsep keperawatan  menyangkut upaya memperlakukan pasien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985).Watson kemudian memperkenalkan “clinical caritas process”(CCP),untuk menempatkan carative factor nya,yang berasal dari bahasa yunani “cherish”,yang berarti memberi cinta dan perhatian khusus.Jadi clinical caritas process adalah suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,dan cinta.c. Clinical caritas process, adalah sebagai berikut:1. Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta, hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien.2. Budidaya nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba.3. kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistk,sebagai bagian dari caring-healing-practice.4. menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuh kesadaran dan keseluruhan,yang memperhatikan keindahan,kenyamanan,kehormatan dan kedamaian.5. Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuan “menjadi dan berarti”(being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.d. Transpersonal caring relationship                    Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakteriskkan hubungan  khusus manusia yang tergantung pada:1.        Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.2.        Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.3.        Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.                Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melakuakan penilaian terhadap obyektif sesuatu yang telah dilihat, menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri. Tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat, kemanusiaan, kesatuan dan keselarasanbatin. e.  Perilaku Caring Daftar dimensi caring (Caring Dimensions Inventory = CDI) yang didesain oleh Watson dan Lea (1997) merupakan instrumen yang dikembangkan untuk meneliti perilaku perawat (perilaku caring). Daftar dimensi caring CDI tersebut antara lain:1. Membantu klien dalam ADL.2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien.3. Merasa bersalah /menyesal kepadaklien4. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai individu5. Menjelaskan prosedur klinik6. Berpakaian rapi ketika bekerja dengan klien7. Duduk dengan klien8. Mengidentifikasi gaya hidup klien9. Melaporkan kondisi klien kepada perawat senior10. Bersama klien selama prosedur klinik11. Bersikap manis dengan klien12. Mengorganisasi pekerjaan dengan perawat lain untuk klien13. Mendengarkan klien14. Konsultasi dengan dokter mengenai klien15. Menganjurkan klien mengenai aspek self care16. Melakukan sharing mengenai masalah pribadi dengan klien17. Memberikan informasi mengenai klien18. Mengukur tanda vital klien19. Menempatkan kebutuhan klien sebelum kebutuhan pribadi20. Bersikap kompeten dalam prosedur klinik21. Melibatkan klien dalam perawatan22. Memberikan jaminan mengenai prosedur klinik23. Memberikan privacy kepada klien24. Bersikap gembira dengan klien25. Mengobservasi efek medikasi kepada klienHasil penelitian Lea Amanda et all (1998) menjelaskan bahwa semua item pada CDImempunyai korelasi positif dengan item lainnya kecuali CDI no. 3 dan 16. Untuk mengukur perilaku caring perawat. Menyusun instrumen berdasarkan CDI 1-25 Instrumen tersebut meliputi instrument observasi dan kuesioner.4.        Proses Keperawatan Dalam  Teori CaringWatson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yangsama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):PengkajianMeliputi observasi, identifikasi, dan review. Masalah menggunakan pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan Berita Ilmu Keperawatan. Pengkajian juga meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan masalah Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:a. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan   nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.b. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.c. Higher order needs (psychosocial needs),yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.d. Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.Perencanaan:Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkanImplementasi:Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan dataEvaluasiMerupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari intervensiberdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.C. Penutup                  Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Perspektif Tentang Human Science Memberi Kesempatan Bagi Pemiki peneliti Keperawatan Untuk Melakukan Telaah Terhadap Keilmuan Keperawatan Dan Arahnya Guna Meletakkan Dasardasar Subject Matter Serta Tanggung Jawab Ilmiah Dan Sosialnya Jean Watson Merupakan Penggagas Teori Yang Banyak Mempengaruhi Pendekatan Keperawatan Dan Meletakkan Dasar Humanism Pada Keseluruhan Aspek Bidang Kajian Keperawatan Konsep Yang Dikemukakan Tentang Esensi Manusia Dengan Keutuhan. Keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan pasienke duanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar