Jumat, 05 September 2014

SDN 10 Rambang Kelas Jauh Sugai Guci


Karna pendidikan adalah hak kita semua
SDN 10 Rambang Kelas Jauh
Desa Sungai Guci


Libur kuliah yang berkesan, itulah sepatah kalimat yang bisa  aku ceritakan dan  aku syukuri di akhir liburan ku kali ini, walau saya mendapat libur hanya berapa hari di karnakan saya sibuk mengurusi nilai yang saya ikuti perbaiki atau istilah keren nya adalah semester pendek (Memalukan) hahahah, tapi libur satu minggu itu membuat saya banyak belajar, bukan hanya belajar tetapi mencoba menjadi pengajar juga.

        Waktu yang di butuhkan untuk persiapan sebenarnya tidak ada, berawal dari tengah malam yang membuat saya sulit tertidur dan saya terbangun dan melihat contac BBM. saya lihat teman saya mas Hanif bbm saya dan memberi tahukan bahwa dia sedang ada di Prabumulih dan akan pulang ke desa Air Guci.
        Sebelumnya saya dan mas hanif emang sudah merencanakan bahwa saya akan melihat dan ikut bersamanya di desa guci tempat di mana dia mendapatkan penempataan penugasan dari Indonesia mengajar.
        Sebelumnya saya  akan kenalkan siapa mas Hanif, Beliau adalah seorang Sarjana Muda jurusan Desain tetapi karna segudang prestasi yang dia miliki membuat dia berada di mana-mana dan sampailah dia di desa Guci, awal dari perkenalan saya dan beliau bukan perkenalan langsung melainkan hanya dari sosial media tetapi karna kami emang punya ikatan batin (ciak ille) dan ternyata kami sama-sama alumni dari FORUM INDONESIA MUDA, beliau FIM 11 Dan saya FIM 14, saya sempat kagum dengan beliau melihat segudang prestasi yang dia miliki, selain FIM dia juga banyak mengikuti kegiatan event nasional dan internasional serta aktif di berbagai kegiatan sosial  dan menjadi  volunteer di mana-mana. (sebenarnya banyak cerita antara kami tapi mungkin blog ini akan sangat penuh jika isinya hanya kami berdua)
        Lanjut cerita, setelah saya melihat kontak bbm dan mengetahui bahwa mas hanif akan pulang ke desa sungai guci untuk kembali beraktifitas seperti biasanya menjadi seorang pengar muda di pelosok belahan sumatera selatan.
        Saya meyakinkan diri untuk ikut beliau melihat dan merasakan apa yang beliau rasakan di sana, dan pagi harinya kami langsung eksekusi menuju desa Guci yang tempatnya sangat Jauh Versi saya dan dekat versi mas Hanif. Setelah lama di perjalanan dan  bahkan setengah perjalanan, pinggang dan bokong saya terasa panas dan kram karena lokasi yang kami tujuh sangatkah ekstreem dan memprihatinkan. Jalanan yang masih tanah merah jika hujan pasti lumpur sangat dalam dan jika kemarau debu banyak dan jalan yang tidak beraturan.
        Setelah sekian lama, kami samapai kedesa guci saya dan mas hanif langsung kerumah yang mas hanif tinggali, keluarga mas afriansyah tepatnya, di sana semua warga tampak ramah dan selalu tersenyum jika kita lewat dan bahkan kita bisa jadi artis di panggil oleh anak-anak di sana jika ada pendatang baru kesana.
        Sedikit saya ceritakan lokasi desa guci, di desa itu masih sangat kurangnya sarana dan prasarana baik dari segi jalan atau akses bahkan tenaga kesehatan dan di daerah tersebut belum di masuki listrik dan masyarakatnya masih menggunakan sungai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
        Setelah bersiap-siap kamipun langsung menuju ke sekolahan dimana mas hanif mengajar, kami menuju sana cukup dengan jalan kaki,kami lihat anak-anak mulai mau pulang ke rumah dikarnakan hari jumat dan pulang lebih awal karna melihat mas hanif mau ke sekolah dan mas hanif katakan kepada anak-anak “pulang lagi ke sekolah bapak ada hadiah” merekapun dengan gembiranya pulang ke sekolah lagi sambil  memegang tangan mas hanif  bergandengan tangan menuju ke sekelah. ,mereka masih malu dengan saya, dan setelah mas hanif bilang. Ayo gandeng juga pak ricky nya. Baru mereka langsung menggandeng saya dan kami berjalan menuju ke sekolah sambil bergandeng tangan.dengan semangatnya saya dan adik-adik menuju ke sekolah, dengan modal pelajaran PDK (pendidikan) yang telah saya peroleh dan bekal pelatihan yang pernah saya ikuti yaitu event YERS (Yount Educator) saya ingin mencoba dan merasakan mengajar dan bermain bersama adek-adek di sana. dan sekaligus berlatih untuk menjadi seorang dosen yang emang cita-cita ku. (red Curhat)
        Sekolah yang saya ceritakan bukanlah seperti sekolahan yang kita bayangkan, sekolahan itu hanya satu buah gedung yang sudah kusam dan di dalamnya kumpul semua anak-anak baik kelas 1 samapai 5 karna untuk kelas 6 sekolahnya akan pinda ke sekolah pusat, karna sekolah itu hanya kelas jauh dan rata-rata mereka yang bersekolah di sana karna turut orang tua yang menyadap  balam di tengah hutan dan mereka tidak ada akses jalan menuju ke sekolah sehingga di buat sekolah jauh yang kondisinya sangat memprihatinkan, satu ruangan kecil itu yang layaknya di jadikan satu buah kelas ternyata berlawanan arah, di sana satu kelas itu dijadikan sebuah sekolah di alhamdullillah baru-baru ini dapet bantuan triplek untuk membuat sekat-sekat untuk membedakan kelas mereka, tetapi tidak bisa di bedakan 1 samapai 5. Hanya saja di bagi kelas 1 dan 2 dalam satu sekat, kelas 3 sendirian, dan kelas 4 dan 5 satu sekat lagi.
        Murit di sana tidaklah banyak, saya lupa jumlah pastinya yang pasti satu kelas tidak lebih dari 15 orang, dan ada yang  kelas hanya di isi oleh 5 atau 9 orang, seperti bukan sekolah tapi seperti privat.
        Bukan hanya gedung yang memprihatinkan buku sebagai sumber ilmupun tidak ada untuk guru di sana selalu update untuk mencari sumbel buku yang bisa di lihat dari internet (BSE Buku Sekolah Elektronik) sehingga kurikulum mereka tidak ketinggalan, tetapi satu hal yang saya bangga dengan mas hanif, beliau mengemas pendidikan di sana sangatlah  menyenangkan, dan saya sebut kurikulum berbasis keceriaan bukan kurikulum, berbasis kompetensi atau KTSP. Di sana setiap murit akan di beri stempel sebagai indikator keberhasilan, jadi bukan dengan nilai yang bisa membuat mereka saling iri-irian. Jadi dengan adanya stempel itu mereka lebih giat kesekolah mengerjakan tugas dan membuat apa yang di suruh oleh gurunya.
        Dan saya akan menceritakan seorang teman saya yang sebelumnya awal pertemuan kami di palembang, Mas Efriansyah atau di kenal Pak. Ef beliau adalah seorang pengajar tangguh dan putra asli sungai guci yang telah mengabdikan diri menjadi seorang pengajar di sana, dengan semangat beliau mengajar di sana walaupun kondisi di sana yang memprihatinkan dan tidak adanya jaminan hidup menjadi pengajar di sana tidak mengurangi niat beliau untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
        Dan ada satu lagi guru disana beliau sudah tua tapi semangat dan kekuatan haus akan pengabdian membuat beliau mengabdikan diri hingga 17 tahun mengajar di sana, walau beliau sudah tua tapi semangatnya seperti uaish 17 th (heheheh)
        Disana hanya ada 3 guru saja dan jauh dari sekolah induk yang memiliki fasilitas lengkat dan guru PNS yang sangat profesional (Redddd).
        Jauhnya lokasi dan  susahnya akses kesana membuat orang berubah fikiran untuk mengajar di sana bahkan mengabdi dalam waktu yang lama.
Dokumentasi kegiatan di 
SDN 10 Rambang Kelas Jauh

moment saat memjelaskan sedikit materi tentang kesehatan gigi dan mulut

memberikan pertanyaan kepada adik-adik
Ruang Kelas Belajar
kelas III
foto bersama anak-anak sang juara event 17 Agustus
foto bersama para pengajar SDN 10 Rambang Kelas Jauh
saya, Mas Hanif, Mas Efri dan satu lagi lupa namanya "garut kepala
Foto bersama di ruang kelas
Eksis sekali lagi
Pendidikan berbasis keceriaan
Belajar di tenag hutan jauh lebih menyenangkan
Belajar di tengah hutan dengan semangat di tengah kota "ini luar biasa
berhubung 2 minggu yang lalu saya ke Malaysia " karna kamu berani dapet uang ringgit

Senyum perubahan
Saya, mas Hanif dan kita semua

semangattttttttt...................

Senyum Seorang Guru dan muritnya
Pak Efriansyah

Senyum Sang PM (Pengajar Muda)
Mas Hanif dan muritnya

Senyum pelopor pendidikan
seorang guru yang berkarya dan mengabdikan dirinya 17 tahun

Kita semua


Panggil saya kakak, bukan Bapak...

Serasa Artis

Satu Ringgit

Semangat kamu...
kamu pasti berhasil
adekkk...


ayoo....

teput tangan buat kita semua

berkaya dan terus berkarya

tetap semangat

sekian dan terima kasih.
(0_0)


Ini cerita saya, mana cerita mu. -_-


Dan saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada
Adik-adik SDN 10 Rambang Kelas jauh
kakak udah baca surat dan kartu ucapan kalian